Senin, 27 Februari 2012

CHILDREN OF GOD


Children of God (COG), yang belakangan dikenal sebagai Family of Love, adalah sebuah bidat Kristen yang dimulai pada 1968, di Kalifornia, Amerika Serikat. Gerakan ini muncul di era Jesus Movement atau Gerakan Yesus—yakni sempalan dari generasi Hippies yang bertobat dan menjadi Kristen—yang berfokus pada ‘keselamatan melalui pengalaman iman kepada Yesus Kristus’.
Pelopor gerakan COG adalah seorang pendeta bernama David Brant Berg (1914-1994), yang mencampuradukan ajaran Kristen dengan kebebesan perilaku Hippies seperti seks bebas dan pemberontakan kepada masyarakat.
Baik ayah maupun kakek David adalah pendeta Diciple for Christ. Kemudian, ayahnya pindah ke gereja Christian Missionary Alliance (CMA). David menikah dengan Jane Miller (1944) lalu mengikuti jejak kakek dan ayahnya dengan menjadi pendeta di salah salah gereja denominasi CMA (1984). Kemudian, ia hengkang lantaran konsep pengajarannya yang radikal—berlawanan dengan kebijakan CMA—di mana ia menuntut setiap pengikutnya untuk menyerahkan diri, meninggalkan semuanya—termasuk ikatan orangtua—dan hidup dalam komunitas untuk melayani Tuhan.

Tahun 1969, David mulai mendirikan gerakan COG yang menekankan pada gaya hidup komunitas. Di tahun yang sama, David mulai berpoligami dengan menikahi sekretarisnya, Maria. Ini karena ia salah menginterpretasikan ajaran Alkitab yang berbunyi “dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama” (Kisah Para Rasul 2:44), bukan saja sekadar dalam pengertian harta benda melainkan juga dalam pengertian tubuh.
Ajaran ini dikenal sebagai ‘sexual sharing’ di mana para anggota komunitas ini bebas melakukan hubungan seksual dengan sesama anggota, sekalipun hubungan pernikahan tetap diakui. Belakangan, David tak hanya menikahi Maria, tetapi juga wanita-wanita cantik lainnya.
Di Indonesia, gerakan COG hadir dengan ‘kemasan’ baru bertajuk The Family of Love, yang pada tahun 1980-an pernah beroperasi di Indonesia sebelum akhirnya dilarang oleh Departemen Agama RI.
David, yang kemudian dikenal sebagai ‘Moses David’—dan dijuluki COG sebagai ‘Father David’ atau ‘Dad’ saja—mengaku sebagai Musa pada akhir zaman yang diutus untuk mengingatkan umatnya ke jalan yang benar.
Pada tahun 1969, ia menubuatkan gempa bumi besar akan terjadi di Kalifornia, AS. Ini menyebabkan banyak anggota COG yang menyebar ke kawasan lain (gempa ini tidak terjadi).
Selain menubuatkan akhir zaman, David juga mengaku sebagai nabi Allah di Akhir Zaman, mempraktekkan hubungan dengan roh orang mati (spiritisme) dengan meminta pertolongan medium. Dan, menekankan ajaran perlunya seseorang menerima Yesus sebagai juruselamat, pada akhirnya David meyakini bahwa semua orang akan diselamatkan tanpa terkecuali.
Strategi COG untuk memperluas jangkauan pelayanannya dikenal juga sebagai flirty fishing (1976), yang didasarkan pada ajaran Yesus dalam Matius 4:19: “Yesus berkata kepada mereka: ‘Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.’”
Dalam flirty fishing, kaum perempuan COG dianjurkan untuk mendekati calon ‘petobat’ dengan pelbagai cara termasuk daya tarik seks dan hubungan seksual. Praktek ini terbukti banyak mendatangkan pengikut baru, bahkan pemasukan dana untuk membiayai misi mereka. Diakui COG, praktek flirty fishing telah berhasil menjangkau sekitar satu juta orang, dan dua ratus ribu diantaranya terlibat dalam praktek seksual.
Pada tahun 1987, karena penyebaran penyakit seksual yang menular di kalangan COG, praktek hubungan seksual dengan orang luar seperti flirty fishing ditinggalkan, tetapi sexual sharing tetap dijalankan diantara sesama anggota COG sampai sekarang.
Ya, COG dikenal miring karena perilaku seksual mereka yang melanggar norma umum—selain sexual sharing dan flirty fishing—seperti bahwa seorang remaja yang sudah mengalami ejakulasi (mimpi basah) dan menstruasi dianggap bebas melakukan hubungan seksual sebagai karunia ilahi. Ironisnya, COG terang-terangan menolak perilaku hubungan sesama pria, tetapi ‘merestui’ perilaku lesbianisme.
Pada tahun 1977, karena nama miring yang melekat dalam diri COG, mereka mempopulerkan nama baru: ‘The Family’ atau ‘The Family of Love.’ Dalam situs resmi, mereka mengklaim telah memiliki pengikut yang tersebar di penjuru di dunia yakni lebih dari 100 negara; memiliki lebih dari 35 ribu sukarelawan, 850 juta literatur yang sudah diterjemahkan dalam 61 bahasa; memproduksi sekitar 1,4 juta video dan 8 juta tape yang sudah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa dan disebarkan ke seluruh dunia.
Saat pendiri COG, David Brant Berg, menemui ajalnya pada tahun 1994, kepemimpinannya diambil alih oleh isteri mudanya, Maria—yang kemudian menikah dengan anggota lain.
Sejatinya, pelbagai informasi miring mengenai COG, diperoleh dari para anggota COG yang kemudian sadar dan melepaskan diri dari komunitas tersebut—termasuk putri David dari isteri pertamanya, Jane. Sang putri, Linda Berg (Deborah Davis), kemudian menulis buku yang membongkar praktek mesum dan otoriter komunitas tersebut.
Pada waktu itu, banyak orang tua dari anak-anak masuk ke komunitas COG membentuk gerakan Free Our Children from Children Of God (FREECOG). Mereka menuduh COG telah menculik dan mencuci-otak anak-anak mereka. Anak-anak yang berhasil keluar dan disadarkan dari gerakan tersebut, kemudian melancarkan kritikan pedas terhadap komunitas COG.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar di sini

BANER


Pelita Hidup - Renungan Harian, Bahan Khotbah, Saat Teduh, Kesaksian
Kunjungi
www.PelitaHidup.com
untuk membangun kerohanian anda jangan lupa baca Renungan Hariannya KLIK di sini