Mormon
adalah salah satu bidat dari kekristenan, yang menganggap bahwa semua
gereja—berikut pengakuan imannya—adalah kekejian bagi Tuhan. Ironisnya, meski
Mormon mengambil posisi yang berlawanan dengan (ajaran) kekristenan,
penganutnya tetap berpegang pada Alkitab—meski penafsirannya telah dimodifikasi
sedemikian rupa oleh.
Gereja
Mormon atau yang disebut ‘Gereja Yesus Kristus dari Orang Suci Zaman Akhir’
(The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints), berasal dari Amerika Serikat
yang pengajarannya kemudian menyebar luas hingga ke Indonesia. Mormon didirikan
oleh Joseph Smith di Amerika Serikat, yang berdasarkan pengakuannya, pada umur
18 tahun bertemu dengan ‘malaikat’ bernama Moroni. ‘Malaikat’ ini lalu
memberitahu Smith untuk menemukan lempengan-lempengan emas, yang kemudian pada
tahun 1830 dirilis sebagai ‘Kitab Mormon’.
Dalam
ajaran Mormon, terdapat azas wahyu moderen. Yakni, apabila Allah berbicara pada
jaman dulu, maka Allah juga dapat menyatakan wahyunya pada masa kini. Itulah
mengapa para penganut Mormon mempercayai ada empat sumber firman yang diinspirasikan
Allah dan bukan hanya satu: Alkitab, Kitab Mormon, Doktrin dan Perjanjian, dan
Mutiara yang Berharga—‘klarifikasi’ doktrin dan pengajaran-pengajaran yang
telah hilang dari Alkitab. Namun, Kitab Mormon dianggap sebagai kitab yang
tidak bisa salah dan memiliki otoritas tertinggi.
Mormon
juga mengajarkan bahwa manusia adalah ciptaan Allah yang rohnya diperanakkan
oleh Allah. Konsekuensinya semua orang adalah saudara Yesus dalam arti
sebenarnya. Lalu, manusia dilahirkan tanpa dosa dan akan dihukum karena
dosa-dosanya sendiri—bukan karena pelanggaran Adam. Kemudian, bila manusia
memilih untuk berbuat baik—sesuai dengan ajaran Mormon—makan ia menjadi
‘ilah-ilah’ memasuki kehidupan kekal.
Para
pemimpin Mormon mengajarkan bahwa inkarnasi Yesus adalah hasil hubungan fisik
antara Allah Bapa dan (Bunda) Maria. Mereka percaya bahwa Yesus adalah Allah,
namun setiap manusia juga dapat menjadi allah.
Sejatinya,
Kekristenan mengajarkan Tritunggal/Trinitas dan bahwa Allah berada untuk
selama-lamanya sebagai Bapa, Anak, dan Roh Kudus (Matius 28:190). Tidak
seorangpun dapat menjadi Allah, hanya Allahlah yang kudus (1 Samuel 2:2). Kita
hanya dapat menjadi suci dalam pandangan Allah melalui iman kepadaNya (1
Korintus 1:2). Yesus adalah satu-satuNya Anak Tunggal Allah (Yohanes 3:16), dan
satu-satunya manusia yang pernah hidup tanpa dosa, tanpa cacat cela, dan
sekarang menduduki tempat yang paling terhormat di Surga (Ibrani 7:26). Yesus
dan Allah secara esensi adalah satu, Yesus adalah Dia yang sudah ada sebelum
dilahirkan secara fisik (Yohanes 1:1-8, 8:56). Yesus memberi diriNya kepada
kita sebagai korban, dan Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan
kelak setiap orang akan mengakui Yesus Kristus adalah Tuhan (Filipi 2:6-11).
Yesus memberitahu bahwa tidak mungkin seseorang masuk ke Surga melalui
perbuatan baiknya sendiri, hanya dengan iman di dalam Dia barulah hal itu
dimungkinkan (Matius 19:26).
Dan
banyak orang tidak akan memilih dia, seperti ayat yang berbunyi: “Masuklah
melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang
menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya” (Matius
7:13). Kita semua pantas menerima hukuman kekal untuk dosa-dosa kita, namun
kasih dan anugrah Allah yang tidak terbatas telah memberi jalan keluar kepada
kita. “ Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23).
Sudah
jelas bahwa hanya ada satu cara untuk menerima keselamatan, yaitu mengenal
Allah dan PutraNya, Yesus (Yohanes 17:3). Bukan melalui perbuatan, namun
melalui iman (Roma 1:17; 3:28). Ketika kita beriman, kita akan menaati
hukum-hukum Tuhan dan dibaptiskan karena mencintai Dia, bukan karena baptisan
adalah syarat untuk mendapat keselamatan. Kita menerima karunia ini siapapun
kita atau apapun yang sudah kita lakukan (Roma 3:22). “Dan keselamatan tidak
ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit
ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan” (Kisah 4:12).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar di sini