Senin, 04 Juli 2016

BELAJAR DARI KEPITING

Image result for CONTOH GAMBAR KEPITINGManusia banyak belajar dari binatang, pesawat terbang diciptakan dengan belajar kepada burung. Ternyata, manusia pun juga bisa belajar kepada kepiting. Bagaimana bisa?
Kepiting merupakan makanan yang banyak diminati orang, untuk menangkapnya, ada berbagai teknik yang digunakan. Salah satu teknik yang menurut saya cukup unik, adalah menangkap kepiting dengan membuatnya marah. Lho? Kok bisa?

Kepiting adalah binatang yang mudah marah, dan sekali dia marah, apa yang dicapitnya, tidak akan dilepas sampai dia mati. Cara memancingnya sederhana, ganggu kepitingnya sampai marah, lemparkan joran dan benang pancing plus bandul untuk "pegangan" kepiting.
Saat kepiting itu marah, dia akan capit bandul tersebut, goyangkan ke kiri dan ke kanan, capitannya akan semakin kuat, tarik pelan-pelan, lalu masukkan ke dalam kantung.. Selesai.
Ok, terus, apa yang kita pelajari?
Contoh kasus.
Ada seorang, sebut saja A, ada di kantor dan hendak memulai pekerjaannya. A meminta Office Boy kantor untuk membuatkan kopi. Saat diterima dan diminum, ternyata kopi tersebut rasanya tidak enak. A pun marah-marah kepada OB tersebut.
Dia memarahi OB tersebut sedemikian rupa, sehingga seakan-akan, OB tersebut telah membuat dosa yang besar.
Setelah puas marah, A melanjutkan pekerjaannya, tiba-tiba rekan kerjanya datang, dan mengatakan, ada sedikit masalah dengan pekerjaan, si A pun langsung marah-marah lagi.
Saat makan siang, dia memesan makanan, dan ternyata pesanannya sedikit berbeda, dan kembali dia marah-marah.
Nah, apa yang terjadi dengan si A?
Si A adalah sebuah contoh Manusia Kepiting, koq bisa?
Yup, karena dia mudah marah, dan dia terus "pegang" kemarahan tersebut dan bahkan terus ditimpa dengan kemarahan-kemarahan yang baru.
Hari semakin larut, semakin marah si A ini.
Semua hal, seakan-akan hanya menambahkan "bensin" kepada "api kemarahannya".
Apa dampaknya bagi si A?
Di pekerjaan, jelas.. 
Dia akan dijauhi oleh rekan kerjanya, yang tidak mau kena semprot, dan dia hanya akan mempunyai segelintir teman, itu pun seakan "terpaksa" berteman.
Bagi si A, dia melihatnya "Ahh.. teman-teman saya nggak ada yang bener...."
Dia akan sulit mendapatkan promosi jabatan, kenapa? karena sulit bekerja sama dengan orang lain. Otomatis, karirnya jalan di tempat.
Si A berpikir "aahhh boss saya memang sentimen sama kinerja saya, makanya saya nggak naik-naik."
Di lingkungan keluarga, dia tidak disukai, dan di pertemuan keluarga, biasanya "dikucilkan". Si A berpendapat "aahh memang betul, tidak semua keluarga bisa jadi teman, tapi teman bisa jadi keluarga"
Dari beberapa akibat diatas, kita bisa lihat, bahwa si A akan menjadi "musuh bersama", dan baik karir ataupun kehidupannya akan jalan di tempat.
Nah, sekarang, tanpa menunjuk jari, mari kita refleksi, apakah kita masuk dalam kategori Manusia Kepiting ini?
Kalau iya, mari kita mulai merubah diri kita, caranya?
Belajar menahan diri.
Saat ingin marah, coba ambil nafas dan tahan nafas hingga hitungan 10, lakukan selama 10 kali, hal ini akan membantu menurunkan tensi darah kita, dan biasanya kita menjadi lebih relax/santai.
Belajar mengendalikan diri, saat marah belajar menahan untuk tidak bicara dulu.
Kalau sudah bisa, coba untuk tersenyum dan tenangkan diri.
Setelah diri tenang, barulah mulai berpikir dengan jernih, dan mencari solusinya dengan baik.
Mudah-mudahan cerita sederhana ini, bisa memberikan wawasan baru, dan membuat kita menjadi orang-orang yang lebih sabar, dan tidak lagi jadi Manusia Kepiting.
Karena, nanti kalau jadi Manusia Kepiting, musuhnya adalah Power Rangers.GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar di sini

BANER


Pelita Hidup - Renungan Harian, Bahan Khotbah, Saat Teduh, Kesaksian
Kunjungi
www.PelitaHidup.com
untuk membangun kerohanian anda jangan lupa baca Renungan Hariannya KLIK di sini