Ada seorang tua yang sangat beruntung. Dia menemukan sebutir mutiara yang besar dan sangat indah, namun kebahagiaannya segera berganti menjadi kekecewaan begitu dia mengetahui ada sebuah titik noda hitam kecil di atas mutiara tsb.
Hatinya terus bergumam, kalau lah tidak ada titik noda hitam, mutiara ini akan menjadi yang tercantik dan paling sempurna di dunia. Dia pun segera menguliti lapisan kedua dengan keyakinan titik noda itu akan hilang.
Semakin dia pikirkan semakin kecewa hatinya. Akhirnya, dia memutuskan untuk menghilangkan titik noda dengan menguliti lapisan permukaan mutiara.
Tetapi setelah dia menguliti lapisan pertama, noda tsb masih ada.
Hatinya terus bergumam, kalau lah tidak ada titik noda hitam, mutiara ini akan menjadi yang tercantik dan paling sempurna di dunia. Dia pun segera menguliti lapisan kedua dengan keyakinan titik noda itu akan hilang.
Semakin dia pikirkan semakin kecewa hatinya. Akhirnya, dia memutuskan untuk menghilangkan titik noda dengan menguliti lapisan permukaan mutiara.
Tetapi setelah dia menguliti lapisan pertama, noda tsb masih ada.
Begitulah dengan kehidupan nyata, kita selalu suka mempermasalahkan hal yang kecil, yang tidak penting sehingga akhirnya merusak nilai yang besar.
Tapi kenyataannya noda tsb masih tetap ada. Lalu dengan tidak sabar, dia mengkuliti selapis demi selapis, sampai lapisan terakhir.
Benar juga noda telah hilang, tapi mutiara tsb ikut hilang...
Persahabatan yang indah puluhan tahun berubah menjadi permusuhan yang hebat hanya karena sepatah kata pedas yang tidak disengaja.
Mari belajar menerima Menerima kekurangan apapun yang ada dalam kehidupan kita.
Keluarga yang rukun dan harmonispun jadi hancur hanya karena perdebatan-perdebatan kecil yang tak penting.
Yang remeh kerap dipermasalahkan,
Yang lebih penting dan berharga lupa dan terabaikan.
Seribu kebaikan sering tak berarti,
Tapi setitik kekurangan diingat seumur hidup.
Bukankah tak ada yang sempurna di dunia ini. Bersyukurlah!
Salam damai sejahtera,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar di sini