Mazmur 39:2
Pikirku: “Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku
berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama
orang fasik masih ada di depanku.” Dari ayat ini kita diberi
peringatan yang penting oleh Allah. Dalam Bahasa Inggris ayat ini berbunyi “Aku hendak menjaga jalanku…”
Kata Ibrani yang diterjemahkan menjadi kata “Jalan” dalam ayat ini
secara harafiah berarti jalan yang telah banyak diinjak. Ini melukiskan
gambaran jalan yang telah begitu sering dilalui, sehingga sebuah alur
telah terbentuk dan selalu dipakai dijalan itu.
Pemazmur menarik perhatian kita untuk sesuatu yang telah diulang lagi
dan lagi, respon yang telah begitu sering diulang, sehingga telah
menjadi berurat akar dalam perilaku kita – sebuah kebiasaan.
Anda mungkin pernah mendengar orang berkata, “Dia sudah ditetapkan
jalannya,” berarti kita tidak bisa mengubah cara bertindak seseorang
dalam kasus tertentu. “Jalan” adalah kebiasaan, sikap, dan respon yang
tidak mungkin berubah tanpa motivasi yang sangat kuat atau tanpa semacam
perjumpaan dengan Allah.
Saya kira hampir setiap kebiasaan yang kita miliki pada awalnya
dimulai dengan pikiran. Menabur tindakan, menuai kebiasaan. Menabur
kebiasaan, menuai karakter. Menabur karakter, menuai jalan hidup.
Semuanya ini bisa berakar pada sebuah pikiran yang mungkin seharusnya
ditangani pada saat pertama muncul, tapi tidak ditangani.
Luangkan waktu beberapa hari ini untuk memeriksa pikiran Anda. Apakah
Anda telah membiarkan berkembang pikiran-pikiran yang menyebabkan
kebiasaan-kebiasaan buruk? Jika demikian, berikan pikiran-pikiran Anda
kepada Allah dan mintalah Dia untuk membantu Anda mengembangkan
pikiran-pikiran yang menuju kepada kebiasaan yang saleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar di sini