
1. Bersatu di dalam Kristus. Dasar dari sebuah
keluarga yang kuat adalah dimulai dengan kompatibilitas rohani. Ketika
sebuah rumah tangga terbagi kepercayaannya, maka hal ini menjadi salah
satu pondasi keluarga yang tidak kokoh. Dapat kita lihat dari
saudara-saudara Korintus yang memiliki masalah karena perkawinan
campuran atau berbeda kepercayaan. Namun, baik Paulus dan Petrus
mengatakan dalam 1 Korintus 7:12-14 dan 1 Petrus 3:1-6 bahwa jika
seorang Kristen menikah dengan non-Kristen janganlah/tidak boleh
menceraikan pasangannya. Tetapi jelas bahwa sebuah rumah yang terbagi
kepercayaannya adalah rumah tangga yang menghadapi sebuah masalah.
Ketika salah satu mitra perkawinan/pasangan berkomitmen kepada Kristus
dan yang lainnya tidak, apa yang akan diajarkan kepada anak-anak? Dimana
sejak dini anak-anak kita harus kita didik dan ajarkan untuk mengenal
Yesus, mengajarkan berdoa atau menanamkan sebuah kepercayaan spiritual
yang harus mereka anut selama hidup mereka di dunia ini. Rumah tangga
yang kuat dalam Kristen adalah sebuah rumah tangga dimana ayah dan ibu
sangat berkomitmen kepada Yesus Kristus.
2. Hubungan yang berkomitmen. Sebuah keluarga
kristen yang kuat adalah keluarga yang dibangun diatas komitmen suami
dan istri kepada Yesus Kristus. Sebuah pernikahan yang berkenan kepada
Allah adalah keluarga yang dimulai dengan suami dan istri yang terpaut
erat satu sama lain di dalam Yesus. Kejadian 2:24 – Sebab itu seorang
laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Kata “bersatu” berarti
“mematuhi” atau secara harfiah berarti “direkatkan” satu sama lain.
Rekat disini dimaksudkan adalah komitmen!. Masalah besar dalam keluarga
akan dapat teratasi dalam pernikahan jika kedua pasangan adalah mereka
yang benar-benar komitmen satu sama lain di dalam Yesus Kristus.
3. Didasarkan pada Saling Cinta dan Menghargai. Sebuah
keluarga yang dibangun diatas ketikadaannya Cinta dan rasa saling
menghormati, adalah keluarga yang berada di dalam cuaca badai kehidupan.
Di dalam Efesus 5:25 dikatakan – Hai suami, kasihilah isterimu
sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diri-Nya baginya. Dalam kitab Titus juga diajarkan untuk melatih dan
mengasihi serta mengasihi anak-anak mereka, Titus 2:4 – dan dengan
demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan
anak-anaknya,
Sebuah keluarga yang dibangun diatas pondasi seperti ini akan jauh
berhasil dalam mengatasi masalah yang penuh dengan gejolak dan tantangan
hidup tanpa henti dalam setiap rumah tangga. Kita harus bisa membangun
sebuah dasar rumah tangga yang kuat di dalam Kristus sehingga dapat
menjadi berkat bagi anak-anak kita dan orang-orang di sekeliling kita.
Tuhan Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar di sini