Sabtu, 20 Oktober 2012

PONDASI KELUARGA YANG KUAT

istri idaman suamiBanyak sekali kita melihat berita di media-media ketika bencana datang dan rumah-rumah yang rubuh dan hancur karena pondasi yang tidak kuat. Tanpa pondasi yang kuat, tidak ada rumah yang dapat tetap berdiri tegar melawan badai tersebut. Sama halnya di dalam sebuah keluarga, kekuatan berdirinya sebuah keluarga adalah memiliki pondasi yang kuat. Di dalam Alkitab telah difirmankan bahwa apa landasan yang kuat dimana sebuah keluarga harus berdiri. Di bawah ini dapat kita lihat, sebuah keluarga kristen yang kuat harus berdiri atau memiliki pondasi seperti…


1. Bersatu di dalam Kristus. Dasar dari sebuah keluarga yang kuat adalah dimulai dengan kompatibilitas rohani. Ketika sebuah rumah tangga terbagi kepercayaannya, maka hal ini menjadi salah satu pondasi keluarga yang tidak kokoh. Dapat kita lihat dari saudara-saudara Korintus yang memiliki masalah karena perkawinan campuran atau berbeda kepercayaan. Namun, baik Paulus dan Petrus mengatakan dalam 1 Korintus 7:12-14 dan 1 Petrus 3:1-6 bahwa jika seorang Kristen menikah dengan non-Kristen janganlah/tidak boleh menceraikan pasangannya. Tetapi jelas bahwa sebuah rumah yang terbagi kepercayaannya adalah rumah tangga yang menghadapi sebuah masalah. Ketika salah satu mitra perkawinan/pasangan berkomitmen kepada Kristus dan yang lainnya tidak, apa yang akan diajarkan kepada anak-anak? Dimana sejak dini anak-anak kita harus kita didik dan ajarkan untuk mengenal Yesus, mengajarkan berdoa atau menanamkan sebuah kepercayaan spiritual yang harus mereka anut selama hidup mereka di dunia ini. Rumah tangga yang kuat dalam Kristen adalah sebuah rumah tangga dimana ayah dan ibu sangat berkomitmen kepada Yesus Kristus.

2. Hubungan yang berkomitmen. Sebuah keluarga kristen yang kuat adalah keluarga yang dibangun diatas komitmen suami dan istri kepada Yesus Kristus. Sebuah pernikahan yang berkenan kepada Allah adalah keluarga yang dimulai dengan suami dan istri yang terpaut erat satu sama lain di dalam Yesus. Kejadian 2:24 – Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Kata “bersatu” berarti “mematuhi” atau secara harfiah berarti “direkatkan” satu sama lain. Rekat disini dimaksudkan adalah komitmen!. Masalah besar dalam keluarga akan dapat teratasi dalam pernikahan jika kedua pasangan adalah mereka yang benar-benar komitmen satu sama lain di dalam Yesus Kristus.

3. Didasarkan pada Saling Cinta dan Menghargai. Sebuah keluarga yang dibangun diatas ketikadaannya Cinta dan rasa saling menghormati, adalah keluarga yang berada di dalam cuaca badai kehidupan. Di dalam Efesus 5:25 dikatakan – Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya. Dalam kitab Titus juga diajarkan untuk melatih dan mengasihi serta mengasihi anak-anak mereka, Titus 2:4 – dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,
Sebuah keluarga yang dibangun diatas pondasi seperti ini akan jauh berhasil dalam mengatasi masalah yang penuh dengan gejolak dan tantangan hidup tanpa henti dalam setiap rumah tangga. Kita harus bisa membangun sebuah dasar rumah tangga yang kuat di dalam Kristus sehingga dapat menjadi berkat bagi anak-anak kita dan orang-orang di sekeliling kita.

Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar di sini

BANER


Pelita Hidup - Renungan Harian, Bahan Khotbah, Saat Teduh, Kesaksian
Kunjungi
www.PelitaHidup.com
untuk membangun kerohanian anda jangan lupa baca Renungan Hariannya KLIK di sini